Jumat, 15 Agustus 2014

MENENANG TULUNGAGUNG BERSAMA GADHE

 
Membeli Oleh-oleh Cenderamata khas suatu daerah belakangan telah menjadi hal wajib bagi para turis baik dalam maupun luar Indonesia. Hal inilah yang membuat industri cenderamata makin merajalela di Indonesia,dan akhirnya yang menginspirasi Toto warga asli Tulungagung untuk membuat toko cenderamata bernama Gadhe.
Dengan berbekal kecintaannya terhadap kampung halamannya Toto membuat berbagai cenderamata berciri khas Tulungagung. Diantaranya Kaos, Pin, Tas, Gantungan Kunci, Sticker, Vandel, Mug, dan lain sebagainya, yang nampaknya merupakan barang yang sudah umum di jual sebagai cenderamata dibeberapa kota besar. Akantetapi hal ini belum biasa di Tulungagung sehingga Gadhe selalu menjadi tempat kunjungan para pewisata di Tulungagung untuk mencari oleh-oleh. Walaupun dari tampilan terlihat biasa saja tapi Cenderamata olahan Gadhe mempunyai ciri khas tersendiri, terutama pada kaosnya yang dibegian punggungnya diberi filosofi Jawa dengan ejaan swandi.
Untuk dapat mengenang Tulungagung dengan cenderamata Gadhe, harga yang ditawarkan oleh toko ini terbilang variatif dari yang termurah yakni Rp.1000,- untuk sticker. Sedangkan untuk Kaos tersedia berbagai harga yang tergantung dengan ukuran, kaos anak-anak dibuka dengan harga Rp.38.000,- hingga Rp.40.000,- sedangkan untuk kaos dewasa mulai Rp.60.000,- hingga Rp.65.000,- dan seluruh kaos Gadhe berbahan catton dibeli dari Bandung.
Toto menyatakan bahwa ia terinspirasi membuat toko cenderamata ketika sedang bekerja di Surabaya karena ingin membawakan oleh-oleh yang tahan lama saat pulang kampung. Selain itu toko ini juga ditujukan sebagai aplikasi rasa cintanya terhadap Tulungagung. Asal mula nama Gadhe sendiri merupakan singkatan dari “Gegayuan Seng Gedhe” atau dalam bahasa Indonesia berarti Cita-cita yang besar “saya berharap Gadhe dapat mewujutkan cita-cita saya yang besar untuk memperkenalkan kota Tulungngagung kepada masyarakat luas,”ujar Toto.
Simbol Gadhe sendiri merupakan representasi dari icon kota Tulungagung yakni Dwarapala atau Retjo yang menurut sejarah merupakan penjaga gerbang masuk suatu tempat suci atau penting, sebagai pelindung wilayah dan warga di dalam area yang dibatasinya. Digambarkan berposisi jongkok, mata melotot dan mulut menyeringai dengan gigi taring tajam. Tangannya memegang gada atau Gadhe sebagai simbol penghancur kegelapan.

GADHE CENDERAMATA 
MT.Harjoko – Bago,Tulungagung
081 330 506 381 / 7777 426
gadhetjinderamata tulungagung
Open everyday at 08.30 till 21.00

naskah, foto | nur afni rachman


Tidak ada komentar:

Posting Komentar