Selasa, 05 Agustus 2014

Menengok Peninggalan Penjelajah Samudra di Semarang


Perjalanan ini saya lakukan sekitar 6 Mei 2012. Siapa yang tak kenal dengan Laksamana Cheng Ho yang merupakan petualang samudra yang menapakkan kakinya di Tanah Air sekitar tahun 14 Masehi silam. Laksamana Cheng Ho atau Zheng He atau Haji Mahmud Sams merupakan keturunan tionghoa muslim. Dalam setiap penjelajahan yang dilakukan oleh Cheng Ho, melewati kepulauan Indonesia hampir sebagian besar berhenti dipulau-pulau yang sebelumnya Cheng Ho kunjungi salah satunya adalah Semarang.
Walau tak meninggalkan sisa peninggalan bercirikan Islam namun beberapa tempat menjadi saksi keberadaaan Cheng ho. Salah satu bangunan islam adalah masjid Cheng ho yang ada di Kota Surabaya ataupun Pandaan. Namun, di Semarang Cheng Ho hanya meninggalkan bengunan seperti klenteng dan patung. Klenteng tersebut berada di Simongan tak jauh dari Tugu Muda Semarang. Suasana Tiong Hua lebih banyak menghiasi tempat ini dibandingkan dengan ormanen islam, oleh sebab itu lebih cocok disebut dengan klenteng (kuil),yang lebih dikenal oleh masyarakat Semarang dengan nama Sam Poo Kong.
Untuk menikmati keindahan Sam Poo Kong lebih dekat pengunjung dikenakan tarif 3000 rupiah per-orang dan untuk menuju kuil untuk beberapa pengunjung beribadah ataupun berfoto dikenakan tiket masuk 30.000 rupiah per-orang, selain itu untuk mendapatkan foto yang lebih dramatis lagi di kuil ini terdapat stan penyewaan pakaian layaknya kaisar ataupun permaisuri kerajaan China beserta Tukang Fotonya yang di bandrol senilai 75.000 rupiah per-orang.
Di dalam Klenteng Sam Poo Kong terdapat beberapa anjungan diantaranya Bangunan pemujaan utama ialah Klenteng Besar dan gua Sam Poo Kong, Klenteng Tho Tee Kong yakni tempat-tempat pemujaan Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng. Klenteng Besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting diantara semua bangunan ,dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan di komplek tersebut  Gua yang memiliki mata air yang tak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan dan dibangun sebagai duplikat tempat yang pernah ditinggali.

Ketika memasuki area Klenteng di siang hari teriknya matahari akan terasa membakar tubuh dan menyilaukan mata karena di sekitar komplek Klenteng jarang terdapat dan ditumbuhi oleh pepohonan akan tetapi hal ini tak mengurungkan pengunjung untuk tetap memasuki klenteng Sam  Poo Kong dan berfoto-foto di dalamnya. Pertama kali memasuki halaman kelenteng dapat terlihat patung laksamana Cheng Ho yang begitu besar dan berdiri kokoh,dengan pemandangan pegunungan yang tertutup sedikit awan semakin memperindah penglihatan dan memperkokoh kewibawaan patung laksamana Cheng Ho.

KLENTENG SAM POO KONG
JL. Simongan Raya, No. 129, Semarang
Jawa Tengah
(024) 7605277


naskah, foto | nur afni rachman


2 komentar:

  1. ciieee....apik e blog e...
    sayang ireng background e

    BalasHapus
    Balasan
    1. gpp...cek misterius
      hehehe lebih elegan ae buat traveler :D

      Hapus